PEMANASAN GLOBAL(GLOBAL WARMING)

00.13 Edit This 0 Comments »
Pengertian Pemanasan Global (Global warming)

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pada saat ini bumi menghadapi pemanasan yang cepat. Menurut para ahli meteorologi, selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat dari 15oC menjadi 15.6oC. Hasil pengukuran yang lebih akurat oleh stasiun meteorologi dan juga data pengukuran satelit sejak tahun 1957, menunjukkan bahwa sepuluh tahun terhangat terjadi setelah tahun 1980, tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Secara kuantitatif nilai perubahan temperatur rata-rata bumi ini kecil tetapi dampaknya sangat luar biasa terhadap lingkungan.

Penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya seperti Metana, Chlor, Belerang dan lain sebagainya. Pelepasan gas-gas tersebut telah menyebabkan munculnya fenomena yang disebut dengan Efek Rumah Kaca (green house effect).

Efek rumah kaca terjadi karena gas-gas yang dilepaskan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil bersifat seperti rumah kaca. Rumah kaca bersifat meloloskan radiasi gelombang pendek dari radiasi matahari, tetapi akan menahan pantulan radiasi matahari tersebut yang setelah mencapai permukaan bumi, berubah menjadi radiasi gelombang panjang. Selama matahari bersinar, akan terjadi akumulasi radiasi sehingga temperatur di dalam rumah kaca akan semakin panas.

Secara umum, negara negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Rusia, Jepang dan Kanada merupakan negara-negara penghasil gas rumah kaca terbesar, sehingga disinyalir sebagai negara-negara yang paling bertanggung jawab terhadap pemanasan Global. Untuk menetralisir citra negatif yang melekat pada negara-negara industri tersebut, mereka terkadang menuduh negara-negara berkembang seperti Indonesia dan Brasil yang memiliki hutan yang luas, ikut bertanggung jawab pula terhadap pemanasan global karena praktek penebangan hutan. Padahal kebutuhan kayu di negara-negara industri tersebut sebagian besar dipenuhi dari penebangan hutan-hutan di negara berkembang.

Dampak pemanasan global yang terjadi di setiap negara berbeda karena faktanya iklim di setiap negara berbeda yaitu terdiri dari tropik dan subtropik. Di negara subtropik yang memiliki 4 musim, dampak pemanasan global terutama terjadi pada perubahan suhu yang makin ekstrim saat musim panas (suhu lebih panas) dan saat musim dingin (suhu lebih dingin). Sedangkan dampak yang terjadi di daerah tropik terutama berpengaruh terhadap pergeseran musim (awal dan akhir musim hujan atau kemarau) serta meningkatnya kasus wabah penyakit. Selain itu dampak yang dirasakan oleh negara kepulauan adalah ancaman berkurangnya panjang garis pantai akibat meningkatnya tinggi muka laut karena mencairnya lapisan es di kutub.

Dampak yang terjadi akibat pemanasan global sangat beragam yaitu dampak terhadap cuaca, tinggi muka air laut, pertanian, hewan dan tumbuhan serta kesehatan manusia.

Akibat pemanasan global temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat. Curah hujan meningkat, air akan lebih cepat menguap dari tanah, akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Topan badai lebih sering terjadi.

Pemanasan global akan mencairkan banyak es di kutub. Akibatnya tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10-25 cm selama abad 20. Diprediksi pada abad 21, akan terjadi peningkatan tinggi muka air antara 9 – 88 cm. Padahal menurut perhitungan para ahli IPPC (lembaga internasional yang menangani perubahan iklim), kenaikan 100 cm muka air laut akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17.5 persen daerah Bangladesh. Dan ribuan pulau kecil di Indonesia akan tenggelam.

Wabah penyakit yang biasanya ditemukan di daerah tropik, seperti malaria dan DBD diperikirakan akan meningkat sebesar 60 %.

Fakta yang tercatat menunjukkan bahwa akibat gelombang panas yang terjadi pada bulan Juni 2003 telah menewaskan 25.000 penduduk Eropa. Sedangkan menurut laporan BBC, musim dingin yang ekstrim yang terjadi pada bulan Desember 2003 telah menyebabkan kematian 2500 penduduk Inggris. Bahkan menurut laporan WHO pada bulan Desember 2003, pemanasan global telah membunuh 150 ribu orang tiap tahun. Menurut perkiraan WHO, dalam 30 tahun mendatang, angka kematian yang disebabkan oleh pemanasan global akan mencapai angka 300 ribu per tahun.

ABOUT SMA N 7 BEKASI.

20.43 Edit This 0 Comments »
PROFIL SMAN 7 BEKASI

A. MOTTO SMAN 7 BEKASI

Dalam keberhasilan suatu pendidikan tidak hanya didukung oleh sikap para pendidik yang propesional ataupun program-program pengajaran yang terpadu akan tetapi sarana dan prasarana maupun suasana yang kondusif juga sangat mendukung dalam peningkatan atau pencapaian tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasianal maupun tujuan sekolah, SMA Negeri 7 Kota Bekasi berusaha menciptakan suasana “ TABIAT IHSAN”. Dimana suasana yang diciptakan benar-benar bisa membawa keberhasilan dan keharmonisan belajar baik itu bagi jajaran pengajar, tata usaha maupun suasana sejuk bagi para peserta didik dalam menimba ilmunya.

TABIAT IHSAN adalah merupakan singkatan dari Taqwa, Bijaksana, Amanah, Terampil, Inovatif, Hijau, Serasi, Aman, dan Nyaman, dengan moto inilah SMA Negeri 7 Kota Bekasi berusaha bersaing untuk sejajar dengan sekolah-sekolah Negeri ataupun Swasta yang lebih dulu maju.

TAQWA :

Berusaha menjadikan sekolah tidak semata-mata sebagai sumber pendidikan dan ilmu pengetahuan saja, melainkan juga untuk pendidikan dan peningkatan ketaqwaan bagi semua civitas akademika SMA Negeri 7 Kota Bekasi, mulai dari Kepala Sekolah, Guru, Karyawan Tata usaha, Peserta didik dan orang tua/wali siswa, sehingga suasana belajar yang “bernafaskan ketaqwaan akan mewujudkan kualitas individu yang mempunyai prilaku keimanan yang kuat.

BIJAKSANA :

Sekolah berusaha mengembangkan sifat bijaksana untuk menjadikan seorang ilmuan yang arif dan penuh rasa tanggung jawab terhadap segala keputusan yang dikeluarkannya. Guru selain sebagai pengajar ia juga bertindak sebagai pendidik, dan bahkan guru di sekolah merupakan orang tua bagi anak-anak didiknya, yang tentunya sebagai seorang guru dituntut memiliki sikap bijaksana dalam membimbing mereka.

AMANAH :

Berusaha mengembangkan rasa tanggung jawab yang penuh dengan amanah dan selalu berhati-hati terhadap pekerjaan yang kelak akan dipertanggungjawabkannya pada yang memberi amanah, termasuk pada dirinya sendiri, sehingga akan memberikan ketenangan dalam hidup yang penuh dengan kepercayaan dan tanggung jawab.

TERAMPIL :

Disamping peserta didik memiliki prestasi Akademik juga diarahkan untuk mempunyai keterampilan yang bisa berguna bagi dirinya ataupun masyarakat ketika dia lulus dari SMA Negeri 7 Kota Bekasi.

INOVATIF :

Peserta didik ataupun guru berusaha memiliki dan mengembangkan wawasan yang luas terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, iman dan taqwa, dengan mengembangkan jiwa kreativitas yang tinggi sehingga mampu berpikir untuk maju demi karir dan masa depannya.

HIJAU :

Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang hijau, sejuk dan asri sehingga akan membawa pada kedamaian dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, ketenangan dalam menimba ilmu di lingkungan SMA Negeri 7 Kota Bekasi.

SERASI :

Menciptakan dan membina hubungan diantara civitas akademika SMU Negeri Kota Bekasi penuh dengan keserasian dan keharmonisan baik itu dikalangan pendidik maupun peserta didik yang berbeda tingkatan sekalipun, sehingga akan menjadikan hubungan antar teman penuh keakraban, kekeluargaan dan persahabatan dalam suasana persaudaraan.

Serasi dalam penataan lingkungan SMA Negeri 7 Kota Bekasi menjadi enak dipandang, dan tidak terkesan semeraut.

NYAMAN :

Suasana yang asri menjadikan sekolah, nyaman untuk belajar dengan sarana/fasilitas belajar yang memadai. Nyaman dari kebisingan lalu lintas, nyaman dari kepadatan penduduk.

B. VISI SMA NEGERI 7 KOTA BEKASI

Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah dan digunakan untuk memandu perumusan misi sekolah, dengan kata lain visi adalah pandangan jauh ke depan dimana sekolah akan dibawa. Visi adalah gambaran masa depan yang diinginkan sekolah, agar sekolah dapat menjamin kelangsungan hidup dan perkembangannya.

Untuk memberikan konstribusi yang positif kepada visi misi kota Bekasi dan mengacu kepada visi misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bekasi, maka visi SMA Negeri 7 Kota Bekasi adalah :

“ UNGGUL DALAM PRESTASI, KOMPETITIF DALAM LULUSAN, MULA DALAM AKHLAK, BERUSAHA TABIAT IHSAN”

Visi diatas mengandung beberapa pengertian yaitu :

Unggul dalam prestasi, berarti SMA Negeri 7 Kota Bekasi memiliki keunggulan-keunggulan dalam setiap potensi yang dimilikinya, seperti :

v Unggul perolehan Nem

v Unggul dalam prestasi Olahraga

v Unggul dalam peningkatan disiplin

v Unggul dalam aktivitas keagamaan

v Unggul dalam Proses Belajar Mengajar

Dengan keunggulan yang dimiliki SMA Negeri 7 Kota Bekasi pada akhirnya akan mendapatkan Sumber Daya Manusia yang unggul dalam pengetahuan, sikap dan prilaku.

Kompetitif dalam Lulusan, berarti bahwa lulusan yang dihasilkan akan mampu bersaing untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri/swasta ataupun bersaing dalam memasuki dunia kerja.

Mulia dalam akhlak, berarti bahwa setiap kegiatan dan proses belajar mengajar yang dilaksanakan SMA Negeri 7 Kota Bekasi bernafaskan “TABIAT IHSAN” ( Taqwa, Bijaksana, Inovatif, Amanah, Terampil, Indah, Hijau, Serasi, Aman dan Nyaman).

C. MISI SMA NEGERI 7 KOTA BEKASI

Misi adalah penjabaran visi dalam bentuk rumusan, tugas kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi.

Untuk mewujudkan VISI SMA Negeri 7 Kota Bekasi, maka dirumuskan sebagai berikut :

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga peserta didik berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

2. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

3. Mendorong para guru dan karyawan staf tata usaha untuk meningkatkan sikap profesionalismenya.

4. Mendorong dan menumbuhkan potensi yang ada pada diri siswa, sehingga dapat berprestasi secara optimal.

5. Melengkapi fasilitas pendidikan.

6. Meningkatkan kesejahteraan para guru dan karyawan staf tata usaha.

7. Meningkatkan kesejahteraan para guru dan karyawan staf tata usaha.

8. Mendorong untuk hidup sehat di kalangan pendidik, Tata usaha dan peserta didik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

Rumusan Misi di atas diharapkan akan memberikan konstribusi yang positif pada visi Kota Bekasi, yaitu “ UNGGUL DALAM JASA DAN PERDAGANGAN YANG BERNUANSA IHSAN, serta menjadi dukungan bagi kemajuan visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bekasi yaitu “TERDEPAN DALAM MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG TAQWA, CERDAS, DAN MANDIRI”. Sehingga dari SMA Negeri 7 Bekasi muncul Sumber Daya Manusia yang sarat dengan keunggulan.

D. SEJARAH SINGKAT SMA 7 NEGERI 7 KOTA BEKASI

Sekolah menengah Atas Negeri 7 Kota Bekasi dahulunya bernama SMA Negeri 1 Jatisampurna berdiri pada tanggal 30 juli 1997 atas prakarsa, usaha dan perjuangan keluarga besar Sekolah Menengah Negeri 5 Kota Bekasi ( eks SMA Negeri 1 Pondok Gede ), masyarakat jatisampurna dan dukungan dari Pemerintah dengan berdiri diatas tanah seluas 10.000 m2 ( sepuluh ribu meter persegi ).

Maksud dan tujuan pendirian SMA Negeri 7 Kota Bekasi di Jatisampurna adalah sebagai usaha untuk mengatasi dampak dari pesatnya perkembangan penduduk akibat urbanisasi dan perkembangan Kota Jakarta yang semakin pesat, dengan dijadikannya Kota Bekasi sebagai Penyangga kota Metropolitan mengakibatkan banyaknya perumahan-perumahan dan pendatang baru yang yang berada di daerah perbatasan antara kota Bekasi-Jakarta dan Bogor. Sementara minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang SMA sangat besar. Maka dipandang perlu didirikan Sekolah yang bisa menampung anak yang melanjutkan sekolah.

v DISKRIPSI SMAN 7 BEKASI

1. LINGKUNGAN Untuk masalah lingkungan, SMAN 7 BEKASI sangat mementingkan keindahan. Tahun lalu SMAN 7 BEKASI membangun saung yang letaknya terpisah dari bangunan kelas, Bangunan saung tersebut bercorak pandopo khas Jawa Barat dan dikelilingi oleh beraneka ragam bunga, tak jauh dari bunga-bunga tersebut terdapat kolam ikan yang berisikan ikan mujair, ikan lele, dan banyak lagi yang lainnya, kolam ikan itu juga mengelilingi pinggiran saung. Untuk menuju saung itu harus menyebrang jembatan kecil yang unik bentuknya dan hal itu khusus dibuat untuk daya tarik saung tersebut, saung itu sangat serbaguna untuk warga sekolah SMAN 7 BEKASI seperti ; halal bihalal guru, rapat kecil, kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan belajar di luar kelas, dan istirahat untuk menenangkan pikiran yang jenuh.

Untukmendukung dan merawat lingkungan SMAN 7 BEKASI, pihak OSIS mengadakan lomba taman kelas terindah, karena tiap-tiap kelas memiliki halaman kecil yang harus dirawat dengan baik, tiap-tiap kelas bebas menentukan jenis tanaman dan bagi yang memenangkan lomba tersebut mendapat piala bergilir dan hadiah dari guru serta dari OSIS SMAN 7 BEKASI, hal tersebut diadakan sebulan sekali. Di belakang gedung kelas telah ditanamkan tumbuhan yang bermanfaat seperti ; tanaman jarak, jahe, lengkoas, lidah buaya, singkong, talas, cocor bebek, dll. Tanaman tersebut ditanam dengan diberi batas agar tanaman tidak tercampur dengan tanaman lain yang tidak sejenisnya. Di dekat tanaman serbaguna tersebut terdapat tembok yang telah di lukis oleh siswa-siswa SMAN 7 BEKASI, lukisannya indah serta kreatif, selain lukisan mereka membuat gambaran kartun yang sedikt menyindir tentang pendidikan di Indonesia.

Di sudut-sudut bangunan SMAN 7 BEKASI telah disediakan dua tempat sampah yang berbeda warnanya. Dua tempat sampah tersebut berbeda warna, tempat sampah anorganik berwarna orange sedangkan tempat sampah organik berwarna kuning. Hal ini dibuat untuk daya tarik warga sekolah untuk membuang sampah pada tempatnya, kebersihan di SMAN 7 BEKASI sangat terjaga dan sampah-sampah jarang terlihat. SMAN 7 BEKASI pernah memenangkan lomba juara 1 sekolah sehat tingkat kabupaten Bekasi dan banyak sekali prestasi-prestasi yang diraih. Letak SMAN 7 BEKASI yaitu jauh dari polusi udara dan berada di kawasan yang tertib lingkungan.

2. DISKRIPSI BANGUNAN

Bangunan SMAN 7 BEKASI dominan bercat hijau muda yang melambangkan asri dalam lingkungan.

Ø Bangunan Kelas

Untuk bagian kelas tertata rapih, semua gambaran seperti jadwal piket atau sebagainya telah memakai bingkai agar kelihatan rapih, bingkai tersebut telah tersedia dan dapat diperoleh dari wakil kepala sekolah, di dalam kelas terdapat dua kipas angin agar siswa-siswa yang sedang melaksanakan KBM tidak merasakan panas di dalam kelas. Untuk kerapihan kelas, pihak sekolah mengadakan lomba kelas terapih, lomba tersebut diadakan sebulan sekali dengan mendapatkan piala bergilir yang di nilai oleh dewan guru, hal itu dilaksanakan sebulan sekali. Di samping papan tulis terdapat papan kecil untuk mencatat ketidakhadiran siswa, hal tersebut dilakukan agar tidak mempersulit guru piket mencatat siswa yang tidak hadir. SMAN 7 BEKASI telah menambah gedung baru untuk kelas 12, bangunannya terdiri dari dua tingkat.

Ø Bangunan Staf Pengajar

Bangunan ruang guru terpisah dari ruang kelas. Bangunan dari staf pengajar ini terdiri dari 5 ruang, ruang pertama untuk laboraturium IPA, ruang kedua untuk laboraturium komputer, ruang ketiga untuk para guru, ruang keempat untuk wakil kepala sekolah, dan ruang kelima untuk bimbingan konseling.

Ø Perpustakaan, TU, & Kepala Sekolah

Perpustakaan SMAN 7 BEKASI ini sangat nyaman untuk membaca, perpustakaan ini telah disediakan meja-meja untuk berdiskusi kelompok & tersedia juga meja untuk individu, daya peminat pembaca dari tahun ketahun bertambah, siswa-siawa SMAN 7 BEKASI sangat kritis dalam belajr dan penuh dengan semangat belajar yang tinggi. Perpustakan ini telah memakai dua AC agar peminat pembaca merasa nyaman dan tidak merasa panas, sarana komputer untuk mempermudah mencari buku yang telah dipinjam atau untuk mencari buku apabila merasa kesulitan mencari buku, sarana musik telah membantu daya minat pembaca agar pembaca tidak merasa bosan atau jenuh. Kualiatas bukunya bertambah dari tahun ketahun, buku-buku tersebut diperoleh dari sumbangan pemerintah, sumbangan siswa & dari sekolah. Peraturan peminjaman telah ditentukan yaitu paling lambat 3 hari dikenakan denda Rp 500,00. akan tetapi, dalam masalah denda bisa mengadakan negosiasi untuk memperingan denda tersebut, tetapi hal itu tergantung dari kondisi ekonomi peminjam yang melanggar peraturan. Bagi siswa yang ingin meminjam buku dapat mempergunakan kartu perpustakaan, masa kartu tersebut selama menjadi siswa SMAN 7 BEKASI. Buku-buku yang tidak boleh dibawa pulang yaitu AL-Qur’an, kamus, buku pintar, & majalah, selain itu boleh dipinjamkan. Letak perpustakaan berdampingan dengan kamar mandi wanita, sedangkan kamar mandi pria jauh dari bangunan ini yaitu dekat dengan kantin. Ruang perpustakaan ini adalah satu gedung dengan ruang kepala sekolah serta TU, untuk memasuki ruang perpustakaan dan TU warga siswa-siswa wajib melepaskan sepatu.

Ø Tempat Ibadah

Gedung kantin terpisah dari bangunan kelas, namun tidak jauh dari gedung kelas, kantin di SMAN 7 BEKASI berjumlah 3 kantin. Kantin yang paling ujung sering disebut “ kantin Pak Nana “, kantin ini mayoritas lelaki, kantin yang tengah sering disebut “ kantin Mami “, kantin ini sering dikunjungi laki-laki maupun perempuan, kantin terakhir sering disebut “ kantin Echa “, selain dikunjungi murid-murid, kantin ini sering dikunjungi para guru. Menu ketiga kantin ini hampir semuanya sama, yang berbeda hanya sikap dari pelayannya. Di prioritaskan dari 3 kantin tersebut yaitu tersedianya makanan empat sehat lima sempurna.

Ø Tempat Parkir

Tempat parkir SMAN 7 BEKASI telah dibuat khusus, tempat parkir ini beratap serta dihiasi tumbuhan stolon dan serabut-serabut yang terlihat indah & menarik, letak tempat parkir ini berada di pintu gerbang pertama SMAN 7 BEKASI dan di samping tempat parkir itu terdapat pos kecil untuk satpam yang menjaga keamanan di lingkungan SMAN 7 BEKASI. Bagi siswa-siswa yang sedang memarkirkan kendaraannya wajib menyerahkan kartu parkiran yang telah diberikan pada saat awal memarkir, khusus parkiran Kepala Sekolah & staff pengajar telah dipisahkan dari siswa-siswa agar terciptanya ketertiban antarsesama.

v KEDISPLINAN MURID & GURU

Setiap ajaran baru dari tahun-ketahun, SMAN 7 BEKASI mengalami kemajuan, mulai dari kedisplinan murid & guru. Pihak guru yang telah ditentukan ikut membantu kedisplinan murid-murid di SMAN 7 BEKASI, mulai dari rambut, pakaian, tas sepatu, & perhiasan. Untuk memakai sepatu bebas hanya dilakukan hari jum’at agar siswa-siswa tidak merasa jenuh dengan sepatu hitam dan tidak boleh memakai sepatu pantofel kecuali sedang latihan paskibra. Razia itu dimulai dari pintu gerbang sekolah sampai ke dalam lingkungan SMAN 7 BEKASI, semua itu dilakukan demi kebaikan murid-murid supaya hidup lebih disiplin. Pada saat halal-bihalal tahun ini, ada beberapa siswa yang tidak hadir, mereka dihukum oleh pihak sekolah yaitu dengan meminta tanda tangan guru serta karyawan sekolah sebanyak 70 tanda tangan, sambil meminta tanda tangan mereka sambil halal-bihala kepada guru dan karyawan sekolah, setelah selasai meminta tanda tangan wajib dikumpulkan ke guru BP.

Kedisplina di SMAN 7 BEKASI tidak hanya dilakukan oleh para siswa saja, melainkan juga oleh pihak sekolah yang bersangkutan. Mereka diwajibkan datang pagi hari, karena mereka wajib menyambut kedatangan para siswa yang datang pagi hari, pihak guru serta murid-murid bersalaman dengan harmonis. Bagi siswa yang terlambat wajib dipulangkan, tetapi di SMAN 7 BEKASI sudah jarang sekali terlambat.

19.02 Edit This 1 Comment »
ADIWIYATA adalah program terhadap sekolah yang mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan
Apa Itu ADIWIYATA ?

Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna: Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA
Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komperensif.

INDIKATOR DAN KRITERIA PROGRAM ADIWIYATA

A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan b e r k e l a n j u t a n .

Pengembangan kebijakan sekolah tersebut antara lain:
1. Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
3. Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga kependidikan dan
non-kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.
4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan s e k o l a h yang bersih dan sehat.
6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan
masalah lingkungan hidup.

B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (isu local).

Pengembangan kurikulum tersebut dapat dilakukan antara lain:
1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.
2. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar.
3. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
4. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.

C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya.

Kegiatan-kegiatan tersebutantara lain:
1. Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis patisipatif di sekolah.
2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
3. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.

D. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah
Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana dan prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup, antara lain meliputi:

1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup.
2. Peningkatan kualitas penge-lolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.
3. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK).
4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

PENGHARGAAN ADIWIYATA
Pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penghargaan diberikan pada tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun).

Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas 2 (dua) kategori, yaitu:
1. Sekolah Adiwiyata adalah, sekolah yang dinilai telah berhasil dalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup.
2. Calon Sekolah Adiwiyata adalah. Sekolah yang dinilai telah berhasil dalam Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.

Pada tahun 2007 kuesioner yang diterima oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup dari seluruh Indonesia sebanyak 146 sekolah yang berasal dari 17 propinsi. Setelah melalui tahaptahap seleksi penilaian, maka ditetapkanlah 30 sekolah sebagai calon model sekolah Adiwiyata tahun 2007. Sedangkan 10 sekolah yang telah terseleksi sebelumnya di tahun 2006 (meliputi ruang lingkup Pulau Jawa) ditetapkan sebagai sekolah penerima penghargaan Adiwiyata sesuai dengan kategori pencapaiannya.

TATA CARA PENGUSULAN CALON PENERIMA PENGHARGAAN ADIWIYATA
Setiap Sekolah dapat diajukan oleh Pemerintah Daerah sebagai calon Sekolah Adiwiyata sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Pengajuan calon sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan mengisi kuesioner dan menyertai lampiran yang diperlukan sesuai dengan formulir yang telah disediakan oleh Kantor Negara Lingkungan Hidup.

Calon sekolah Adiwiyata dan sekolah Adiwiyata akan diteliti lebih lanjut oleh Dewan Pertimbangan Adiwiyata.

Penerima penghargaan calon dan sekolah Adiwiyata ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup.

MEKANISME PENILAIAN PROGRAM ADIWIYATA
Pada dasarnya peluang mengikuti program Adiwiyata terbuka bagi seluruh sekolah di tanah air Indonesia. Mengingat keterbatasan yang ada dan kepentingan dari semua pihak terkait, maka dalam proses seleksi dan peni laian, Kementerian Negara Lingkungan Hidup dibantu oleh berbagai pihak, antara lain: Pemerintah Daerah setempat (dalam hal ini dikoordinir oleh BPLHD/Bapedalda Propinsi), bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi dan pihak swasta lainnya.

Tim Penilai Adiwiyata pun terdiri dari berbagai pemangku kepentingan yaitu: Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Departemen Pendidikan Nasional, LSM yang bergerak di bidang lingkungan, Jaringan Pendidikan Lingkungan, Perguruan Tinggi, Swasta dll. Sedangkan Dewan Pengesahan Adiwiyata terdiri dari Pakar Lingkungan, Pakar Pendidikan Lingkungan, wakil dari Perguruan Tinggi dlsbnya.

kepala sekolah

kepala sekolah

Cari Blog Ini

Powered By Blogger